DELI SERDANG, GEMADIKA.com – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 resmi berakhir dengan kemegahan yang tak terlupakan. Stadion Utama Sumatera Utara di Kabupaten Deli Serdang menjadi saksi penutupan ajang olahraga terbesar di Indonesia, Jumat (20/09/2024) malam.
Acara ini tidak hanya menandai berakhirnya kompetisi, namun juga persiapan Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai tuan rumah PON XXII pada 2028.
Prosesi penutupan yang berlangsung khidmat diawali dengan penyerahan bendera PON, simbol peralihan tuan Rumah Penjabat Gubernur Aceh Safrizal ZA didampingi Ketua KONI Aceh, menyerahkan bendera kepada Ketua KONI Pusat, Marciano Norman.
Marciano kemudian meneruskan bendera tersebut kepada Penjabat Gubernur NTB, Hasan Hassanudin, dan Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, yang didampingi masing-masing Ketua KONI provinsi. Pengibaran bendera oleh perwakilan NTB dan NTT menegaskan kesiapan kedua provinsi menjadi tuan rumah PON XXII.
Penutupan semakin meriah dengan berbagai penampilan seni kolosal yang memukau, menampilkan kekayaan budaya Nusantara. Tarian tradisional dari Sumatera Utara, DKI Jakarta, NTB, dan NTT turut menyemarakkan acara, sementara penyanyi Tri Vanita memukau penonton dengan lagu “Ikan Nae di Pante” yang memadukan sentuhan tradisi dan modernitas.
PON XXI Aceh-Sumut 2024 mencatat sejarah sebagai edisi terbesar, dengan melibatkan lebih dari 13.000 atlet dan 6.000 ofisial dari seluruh Indonesia. Jawa Barat berhasil mempertahankan gelar juara umum dengan total raihan 195 medali emas, 163 perak, dan 182 perunggu, menegaskan dominasinya di dunia olahraga nasional.
Sebagai tuan rumah, Sumatera Utara menempati posisi keempat dalam klasemen akhir, dengan koleksi 79 medali emas, 59 perak, dan 116 perunggu. Sementara itu, Aceh mengakhiri PON di posisi keenam dengan 65 emas, 48 perak, dan 79 perunggu.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, hadir untuk meresmikan penutupan PON XXI. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi keberhasilan Aceh dan Sumut sebagai tuan rumah bersama dalam sejarah PON, sekaligus berharap agar PON berikutnya di NTB dan NTT dapat terselenggara dengan lebih baik.
“Kesuksesan PON XXI ini menjadi langkah penting untuk masa depan olahraga nasional. Saya yakin NTB dan NTT akan mampu menyelenggarakan PON yang lebih gemilang di 2028,” ujar Muhadjir Effendy.
Dengan berakhirnya PON XXI Aceh-Sumut, sorotan kini beralih ke NTB dan NTT sebagai tuan rumah PON XXII 2028. Persiapan pun mulai dilakukan untuk memastikan bahwa perhelatan olahraga empat tahunan ini akan semakin memperkokoh semangat persatuan dan kebersamaan bangsa. (Selamet)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan