SURABAYA, GEMADIKA.comSurabaya kembali menjadi sorotan setelah video dugaan premanisme di SMAK Gloria 2 kembali viral di media sosial. Video yang menunjukkan aksi seorang wali murid memaksa pelajar bersujud dan menggonggong itu memicu kemarahan publik. Peristiwa ini diunggah oleh seorang pengguna X (Twitter), @LexWu_13, yang juga menantang pelaku untuk duel satu lawan satu.

Kronologi Kejadian

Insiden ini terjadi pada Senin (21/10) di depan SMAK Gloria 2 Surabaya. Ivan, wali murid dari SMA Cita Hati, mendatangi seorang siswa SMAK Gloria 2 dan memaksanya untuk bersujud sambil menggonggong seperti anjing. Hal ini dipicu ejekan “Pudel” yang ditujukan kepada anak Ivan usai pertandingan basket di sebuah mal di Surabaya.

Dalam video yang diunggah @LexWu_13, terdengar Ivan berteriak, “Sujud! Menggonggong, menggonggong!” Meskipun ibu siswa tampak pasrah, ayah siswa menolak keras dan menyuruh anaknya berdiri kembali. Ayah siswa juga meminta maaf atas kesalahpahaman, namun Ivan tetap marah, bahkan mengeluarkan kata-kata kasar.

Baca juga :  Kasus Kekerasan Anak Hingga Korban Meninggal, Menteri PPPA : Kebenaran Terungkap Keadilan Ditegakkan

Tantangan Duel dari Lex Wu

Tak hanya membagikan video, Lex Wu turut mengutarakan kemarahannya. Ia mengecam tindakan Ivan yang dianggap memalukan dan merugikan, serta menantangnya untuk duel tanpa melibatkan pihak lain.

“Lu kalau jagoan, man to man sama gua. Enggak usah pakai preman, enggak usah pakai polisi. By one sama gua, kalau lu punya nyali!” ujar Lex Wu dalam unggahannya.

Lex Wu juga menambahkan bahwa tindakan Ivan merusak citra komunitas Tionghoa, “Lu bikin malu sama etnis sendiri, apalagi sama yang lain.”

Proses Hukum Berlanjut

Meski kedua belah pihak telah bertemu dan saling memaafkan, kasus ini tetap berlanjut ke ranah hukum. Ivan menyatakan, “Biarlah semuanya diproses sesuai aturan hukum yang berlaku,” pada Jumat (8/11).

Baca juga :  Program Makan Bergizi Gratis Bergulir di Kec. Modung Bangkalan, Rangkul UMKM Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

Nouke, seorang pelatih basket yang juga hadir saat kejadian, membantah terlibat dalam intimidasi. “Saya hanya menemani untuk memastikan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya. Namun, ia mengakui bahwa tindakan Ivan memaksa siswa bersujud dan menggonggong tidak bisa dibenarkan.

Reaksi Netizen

Unggahan @LexWu_13 telah dilihat lebih dari 493 ribu kali dan mendapat ribuan komentar dari warganet. Banyak yang mengecam tindakan Ivan dan mendukung Lex Wu.

“Kalau anakku dipaksa kayak gitu, udah ku pukul mukanya,” tulis @zat***.
“Bang Lex, respect setinggi-tingginya buat lo,” tambah @ard***.

Meski ada permintaan maaf, Lex Wu tetap bersikeras melaporkan kejadian ini. “Tetap ane laporin. Damai sama sekolah silakan, tapi anak ini pasti trauma,” tegasnya. (Mnztd)