JAKARTA, GEMADIKA.com – Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang diadakan serentak untuk pertama kalinya, sempat membuat banyak pihak harus melakukan banyak inovasi dalam mengatasi setiap permasalahan.
Seperti yang dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, mereka telah menyiapkan teknologi untuk mendukung pengawasan maupun aduan daring dari masyarakat.
Dalam beberap waktu terakhir, Bawaslu telah mengembangkan dan menyempurnakan aplikasi untuk mempermudah pengawasan pemilu lebih maksimal di Pilkada kali ini.
“Kami terus melakukan pengembangan sarana IT untuk mempermudah proses laporan pengawasan, laporan masyarakat dan pengajuan permohonan sengketa. Saya harap ini akan semakin baik,” ujar Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (23/11/2024) dilansir Antara.
Bawaslu sendiri mempunyai teknologi yang tertuang dalam aplikasi yang sudah disempurnakan seperti Sistem Pengawasan Pemilihan (Siwaslih), Sistem Informasi Penanganan Pelanggaran (Sigaplapor), dan Sistem Informasi Penyelesaian Sengketa (SIPS).
Identifikasi tingkat kerawanan pemilih di tempat pemungutan suara (TPS) juga dilakukan pihak bawaslu untuk mencegah tindakan yang merugikan proses demokrasi itu sendiri.
“Kami telah meluncurkan data TPS rawan beberapa hari lalu, beserta daerah-daerah yang rawan tinggi. Sehingga itu dapat menjadi mitigasi kita bersama,” katanya.
Bagja juga menyebut telah mempersiapkan juga rekrutmen sumber daya manusia ad hoc yang menjadi lini terdepan saat pilkada.
Tidak hanya merekrut, dia pun menyampaikan pengawas ad hoc yang telah diterima langsung mendapatkan bimbingan teknis (teknis).
“Bersamaan dengan itu kerja sama dengan stakeholder atau pemangku kepentingan juga terus kita pererat. Terutama jelang masa tenang ini kerja sama dengan Satpol PP ya,” katanya. (Reza Ori)