ASAHAN, GEMADIKA.com – Dua pasien melahirkan melalui operasi di RS Bunda Mulia, Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, mengeluhkan bekas operasi yang tidak kunjung sembuh. Kedua pasien tersebut mengalami infeksi dengan luka bernanah di bekas jahitan operasi, diduga akibat malpraktik.
Kondisi Pasien dan Keluhan Suami
Menurut salah satu suami pasien, operasi besar persalinan yang dilakukan terhadap istrinya telah menyebabkan infeksi parah. “Bekas operasi terbuka dan bernanah. Istri saya tidak dapat beraktivitas sama sekali. Ini diduga akibat kurang profesionalnya perawat dan dokter yang menangani,” tuturnya kepada media, Selasa (24/12/2024).
Seorang suami lainnya, Ferdi Silalahi, juga menyampaikan bahwa istrinya telah menderita selama tiga bulan sejak operasi. “Saat cek rutin ke rumah sakit, bekas operasi malah membengkak dan bernanah. Bahkan saat ditekan untuk mengeluarkan nanah, istri saya hampir pingsan karena kesakitan,” ujarnya dengan nada kecewa.
Pihak Rumah Sakit Memberi Klarifikasi
Ketika media mencoba meminta konfirmasi, dokter penanggung jawab tidak ada di tempat. Namun, seorang bidan dari RS Bunda Mulia menyatakan kemungkinan pasien tidak mengikuti anjuran dokter. “Kami sarankan pasien segera kembali untuk pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.
Terkait kebijakan perawatan, bidan tersebut juga mengungkapkan bahwa pasien hanya dirawat inap selama empat hari, sesuai prosedur rumah sakit, meski kondisi belum sepenuhnya pulih.
Tanggapan Ketua KOMNAS-PKPAI
Ketua Umum KOMNAS-PKPAI, Alaiaro Nduru, menyoroti dugaan malpraktik ini sebagai pelanggaran serius. “Malpraktik adalah tindakan yang tidak sesuai standar profesi, kode etik, dan undang-undang yang berlaku. Pasien yang merasa dirugikan berhak melaporkan kasus ini ke Majelis Kehormatan Etik Kedokteran atau pihak berwenang,” jelas Nduru.
Ia juga mengingatkan bahwa berdasarkan Pasal 46 UU Rumah Sakit, rumah sakit bertanggung jawab secara hukum atas kerugian akibat kelalaian tenaga medis. Nduru meminta RS Bunda Mulia untuk bertanggung jawab dan mengimbau pasien untuk meminta pendampingan hukum jika diperlukan.
Harapan Masyarakat
Kasus ini memicu kekhawatiran masyarakat, terutama pengguna layanan BPJS, yang sering kali merasa mendapatkan pelayanan kurang optimal. Mereka berharap kejadian serupa tidak lagi terulang dan rumah sakit dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Editor: Tim Redaksi