MAMASA, GEMADIKA.com – Praktik perjudian sabung ayam kini semakin bebas berpindah tempat di Kabupaten Mamasa. Hal ini menjadi perhatian warga setelah adanya laporan terkait kegiatan perjudian di Kalamontik, Dusun Pallu, Kelurahan Tawalian. Meski sudah berkali-kali dilaporkan ke pihak kepolisian, hingga kini belum ada tindakan tegas untuk menutup arena tersebut.
Salah satu warga yang meminta namanya diinisialkan, R, mengungkapkan keresahannya terhadap maraknya perjudian sabung ayam di wilayahnya. “Aktivitas ini sangat meresahkan masyarakat dan berpotensi merusak generasi muda,” ujarnya.
Kasus Serupa Pernah Memakan Korban Jiwa
Sebelumnya, praktik serupa juga terjadi di Desa Manipi, Kecamatan Pana, Kabupaten Mamasa. Bahkan, dalam insiden tersebut, seorang warga meninggal dunia di arena perjudian, diduga akibat tekanan darah tinggi.
Perjudian tersebut diselenggarakan oleh warga setempat, dan saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Mamasa IPTU Drones Ma’dika tidak memberikan jawaban. Namun, Kapolsek Pana menyampaikan bahwa penyelenggara telah diamankan.
“Jujur kami bingung harus melapor ke mana lagi karena tidak ada upaya pembubaran dari pihak kepolisian. Padahal, dampaknya bagi masyarakat sangat besar, terlebih lagi kegiatan ini bertentangan dengan hukum dan ajaran agama,” tegas R pada Rabu (5/2/2025).
Dugaan Adanya Oknum yang Membekingi
Menurut R, sebelumnya praktik perjudian sabung ayam sempat ditutup selama dua tahun setelah dibubarkan oleh aparat. Namun, kini arena tersebut kembali beroperasi dengan berpindah lokasi.
“Dulu sempat tutup dua tahunan, tapi sekarang dibuka kembali,” bebernya.
Lebih lanjut, R menduga adanya keterlibatan oknum aparat kepolisian yang membiarkan aktivitas ini tetap berjalan. “Seolah-olah ada pembiaran dari Polres Mamasa,” katanya.
Harapan Warga Menjelang Ramadhan
Menjelang bulan suci Ramadhan, R berharap pihak kepolisian segera mengambil langkah tegas untuk menutup area perjudian ini secara permanen serta menindak tegas para pelakunya agar memberikan efek jera.
“Jelang Ramadhan kami berharap ini segera ditutup. Semoga pihak kepolisian dapat menindaklanjuti masalah ini dengan serius,” tutupnya. (Antyka)