BALI, GEMADIKA.com – Suasana damai dan sakral menyelimuti Pulau Dewata saat umat Hindu merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan , Rabu,(23/4/2025).

Perayaan yang jatuh setiap 210 hari menurut kalender Bali ini menandai kemenangan Dharma (kebenaran) atas Adharma (kejahatan).

Galungan yang jatuh pada Rabu, 23 April 2025, disambut dengan penuh suka cita dan kekhidmatan. Rumah-rumah dihiasi penjor batang bambu melengkung yang dirangkai indah sebagai simbol rasa syukur dan penghormatan kepada Sang Hyang Widhi Wasa dan para leluhur.

Baca juga :  Ratusan Warga Padati Jalan Kota Purwodadi Saksikan Parade Seni dan Budaya Hari Jadi Grobogan ke-299

Sepuluh hari setelah Galungan, umat Hindu kembali merayakan Kuningan sebagai penutup rangkaian upacara, menegaskan kembalinya roh leluhur ke alam asal setelah diberkahi doa dan penghormatan dari keluarga yang masih hidup.

“Semoga kebenaran selalu menang dalam hati, membawa kedamaian dan kasih dalam setiap langkah,” ungkap salah seorang tokoh umat Hindu di Bali, menyampaikan harapan yang tulus dari perayaan ini.

Hari Raya Galungan dan Kuningan tidak hanya menjadi momentum spiritual bagi umat Hindu, tetapi juga menarik perhatian wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal Bali.

Baca juga :  Mumi Papua: Tradisi Unik Pengawetan Jenazah Suku Dani

Tradisi ini menjadi bukti hidupnya harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

Pemerintah Provinsi Bali pun turut mendukung kelancaran perayaan ini dengan memastikan keamanan dan kenyamanan selama rangkaian upacara berlangsung. Kehadiran aparat dan pecalang (petugas keamanan adat) membantu menciptakan suasana damai dan tertib di seluruh wilayah yang menggelar persembahyangan.