BATANG, GEMADIKA.com – Dalam upaya menekan inflasi dan meringankan beban hidup keluarga kurang mampu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang kembali salurkan bantuan pangan kepada warganya.

Sebanyak 839,36 ton beras disalurkan kepada 82.936 Penerima Bantuan Pangan (PBP), sehingga diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Seperti yang dijelaskan Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, Ia mengungkapkan bahwa setiap Penerima Bantuan Pangan mendapatkan jatah beras sebanyak 10 kilogram per orang.

“Bantuan ini ditujukan kepada keluarga kurang mampu atau miskin dengan tujuan utama meringankan beban hidup masyarakat Kabupaten Batang. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mengurangi angka inflasi di daerah,” ujarnya saat ditemui di Gudang Bulog Kandeman, Batang, Senin (7/10/2024).

Lani Dwi Rejeki menegaskan, bantuan pangan ini akan disalurkan ke semua kecamatan di Kabupaten Batang, penyaluran bantuan ini direncanakan berlangsung dari Senin (7/10) – Selasa (15/10/2024).

“Penyaluran bantuan pangan ini tidak asal diberikan, melainkan melalui proses verifikasi yang sangat ketat. Kami pastikan penerima adalah keluarga miskin yang memang benar-benar membutuhkan,” jelasnya.

Baca juga :  Menteri BUMN Dorong Hilirisasi dan Industrialisasi Jadi Program Utama Pemerintah Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi RI

Menurutnya, penyaluran bantuan pangan ini merupakan salah satu langkah Pemkab Batang untuk menekan inflasi, terutama di sektor bahan pangan.

“Kami memahami betul bahwa harga-harga kebutuhan pokok seperti beras terus mengalami kenaikan, dan ini memberikan tekanan tambahan bagi keluarga miskin. Dengan bantuan pangan ini, kami berharap bisa membantu menstabilkan harga pangan di pasar serta meringankan beban pengeluaran masyarakat,” paparnya.

Selain itu, ia menambahkan, sasaran utama dari bantuan pangan ini adalah keluarga miskin ekstrem, yang telah terdata melalui verifikasi Dinas Sosial.

“Kami sangat berharap bantuan ini bisa tepat sasaran, karena kita tidak hanya bicara tentang membantu orang yang kesulitan, tetapi juga tentang bagaimana menjaga stabilitas ekonomi masyarakat secara keseluruhan,” harapnya.

Lani juga menggarisbawahi pentingnya pengawasan dalam penyaluran bantuan ini, mengingat dinamika data penerima yang selalu berubah.

“Data penerima bantuan ini terus kami update dan laporkan ke Kementerian Sosial. Ada penerima yang mungkin meninggal dunia, atau ada juga penambahan penerima baru yang baru masuk kategori kurang mampu. Semua itu terus kami pantau agar bantuan ini tidak salah sasaran,” tegasnya.

Baca juga :  Tahu Fantasi: Lezat dan Menggugah Selera

Lani Dwi Rejeki menegaskan bahwa Pemkab Batang akan terus memantau perkembangan penerima bantuan pangan.

“Bagi masyarakat yang merasa belum terdaftar sebagai penerima bantuan, kami minta agar segera mendaftarkan diri ke Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang ada di Dinas Sosial Kabupaten Batang. Kami ingin memastikan bahwa tidak ada keluarga miskin yang terlewatkan dalam program bantuan ini,” imbuhnya.

Ia juga menambahkan bahwa program ini akan terus dievaluasi secara berkala, dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan tepat sasarannya.

“Kami ingin memastikan bahwa program bantuan pangan ini benar-benar bisa menjadi solusi bagi keluarga miskin di Batang. Tidak hanya untuk jangka pendek, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang terhadap pengentasan kemiskinan di daerah ini,” tutup Lani. (Reza Ori)