CIANJUR, GEMADIKA.com – Pangkalan TNI AU Husein Sastranegara bergerak cepat membantu proses evakuasi dan pemulihan pascabencana banjir dan tanah longsor yang melanda Desa Kadupandak, Cianjur, Jawa Barat. Bantuan ini merupakan bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang menjadi salah satu tugas utama TNI AU.
Komandan Lanud Husein Sastranegara, Kolonel Pnb Alfian menegaskan bahwa pengiriman bantuan ini merespons instruksi pimpinan TNI.
“Pengiriman personel ini sesuai dengan instruksi pimpinan TNI untuk bertindak cepat dan tanggap dalam menghadapi bencana alam,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima ANTARA, Kamis.
Proses evakuasi yang baru dimulai ini dilakukan dengan menyisir berbagai sisi lokasi bencana. Tim TNI AU tidak hanya fokus pada evakuasi fisik, tetapi juga memberikan dukungan psikologis kepada para korban.
“Mereka berinteraksi langsung dengan masyarakat, mendengarkan cerita dan keluh kesah mereka, serta memberikan semangat agar bisa bangkit kembali,” tambah Alfian.
Bantuan logistik berupa mie instan dan air mineral juga disalurkan untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi. Lanud Husein Sastranegara berkomitmen untuk terus menyiagakan personelnya selama masih dibutuhkan masyarakat dan pemerintah setempat.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menetapkan status darurat bencana selama satu pekan ke depan. Keputusan ini diambil menyusul terjadinya bencana di 11 kecamatan yang mencakup 27 titik lokasi, meliputi banjir, longsor, dan pergerakan tanah, Rabu (4/12/2024).
Bupati Cianjur Herman Suherman menjelaskan, “Kalau dari penilaian tentu sudah masuk dalam darurat bencana seperti banjir, longsor, dan pergerakan tanah, yang terjadi dalam satu hari di belasan kecamatan. Untuk surat dan penetapan resminya sudah dibuat BPBD.”
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Kusmana Wijaya merinci bahwa hingga Rabu pukul 15.00 WIB, tercatat empat titik longsor, enam titik banjir, dan 17 titik pergerakan tanah, terutama di wilayah selatan Cianjur. (Mnztd)