GROBOGAN, GEMADIKA.com – Budidaya ternak sapi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan warga Dusun Sangge, Desa Tambirejo, Kabupaten Grobogan.
Sejak tahun 1994, usaha ini telah ditekuni oleh masyarakat setempat sebagai mata pencaharian utama. Kegiatan ini tidak hanya menjadi sumber ekonomi, tetapi juga bagian dari budaya yang diwariskan secara turun-temurun.
Mbah suwarjo, selaku pengurus kandang sapi di Dusun Sangge, mengungkapkan bahwa program ternak sapi memberikan banyak manfaat bagi warga. “Warga di sini sangat senang dengan adanya program ternak sapi. Usaha ini sudah menjadi bagian dari keseharian kami,” ujarnya.
Sapi merupakan sumber utama protein dan menjadi komoditas yang bernilai tinggi di sektor peternakan. Di Dusun Sangge, sistem peternakan yang digunakan adalah perpaduan antara metode tradisional dan semi-modern. Meski masih mengandalkan cara konvensional, para peternak mulai menerapkan beberapa teknologi baru untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan ternak mereka.

Mbah Suwarjo menjelaskan bahwa penggunaan lahan alami masih menjadi pilihan utama bagi peternak konvensional di desa tersebut. “Peternakan sapi di sini masih alami, tetapi sudah semi-modern. Kami memanfaatkan lahan sekitar sebagai tempat pemeliharaan sapi,” jelasnya. Salah satu metode yang digunakan adalah membiarkan sapi berkeliaran di hutan untuk mencari makanan sendiri. Namun, beberapa peternak telah beralih ke metode modern dengan menggunakan kandang atau ladang sebagai tempat pemeliharaan yang lebih terkontrol.
Budidaya ternak sapi di Dusun Sangge menjadi bukti bahwa masyarakat masih menjaga kearifan lokal dalam beternak, sekaligus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dengan adanya program ternak sapi yang terus berkembang, diharapkan sektor peternakan di wilayah ini dapat semakin maju dan memberikan manfaat lebih besar bagi kesejahteraan warga.
(joko Purnomo)