MAMASA, GEMADIKA.com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mamasa mengambil langkah tegas dengan mendatangi kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Mamasa untuk meminta kejelasan terkait banyaknya aduan masyarakat mengenai buruknya pelayanan administrasi kependudukan. Pertemuan tersebut berlangsung pada Jumat (2/5/2025) di kantor Dukcapil Kabupaten Mamasa.
Keluhan Masyarakat yang Terabaikan
Dukcapil merupakan instansi pemerintah yang memiliki peran sentral dalam pelayanan administrasi kependudukan masyarakat Kabupaten Mamasa. Namun, dari masa ke masa, keluhan dan aduan masyarakat terus berdatangan terkait kualitas pelayanan yang diberikan, terutama dalam pembuatan E-KTP.
Seorang warga yang meminta namanya tidak dipublikasikan mengungkapkan kekesalannya kepada HMI Cabang Mamasa.
“Disana susah sekali, kalau kita mau buat KTP biasanya habis balangko atau biasa habis tinta dan bahkan jaringan yang rusak, sialnya karna kita rata-rata dari jauh ke Mamasa hanya ingin buat KTP tiba di atas mendapat jawaban seperti itu,” ungkapnya.
Ia menambahkan, “Sudah lamami ini seperti begitu Dukcapil Mamasa, tidak pernah beres pelayanannya utamanya bagian KTP. Kami orang miskin kasian tidak punya banyak biaya untuk berkali-kali ke Kota Mamasa urus berkas ini,” tutupnya dengan nada kesal.
HMI Ambil Tindakan Konkret
Menanggapi aduan tersebut, HMI Cabang Mamasa yang memiliki peran sebagai organisasi mahasiswa turut andil dalam mengawasi pelayanan publik dan menyuarakan aspirasi masyarakat. Delegasi HMI langsung menemui Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Mamasa untuk meminta penjelasan dan solusi atas permasalahan yang selama ini terjadi.
Pertemuan yang berlangsung di pelantaran kantor Dukcapil tersebut membahas berbagai kendala pelayanan yang telah lama dikeluhkan masyarakat, terutama bagi mereka yang datang dari daerah terpencil yang harus menempuh perjalanan jauh.
Kepala Dinas Akui Kendala Teknis dan Anggaran
Abdul Rahman, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamasa, menanggapi keluhan tersebut dengan mengatakan bahwa permasalahan yang terjadi lebih kepada kendala teknis yang memang harus diperhatikan.
“Dari isu sosial yang terjadi terkait pelayanan yang kurang maksimal menurut sebagian masyarakat, kami akan lebih memaksimalkan teknisnya agar lebih baik lagi,” ungkap Kepala Dinas saat ditemui di kantor Dukcapil Kabupaten Mamasa.
Selain kendala teknis, Abdul Rahman juga menekankan bahwa pelayanan yang kurang optimal juga berkaitan erat dengan keterbatasan anggaran yang tersedia.
“Kami juga merasa serba salah disebabkan anggaran yang kurang memadai, namun hal tersebut akan menjadi catatan khusus, kalaupun anggaran tidak memenuhi sebisanya kita maksimalkan bersama,” tutup Kepala Dinas Dukcapil.
HMI Desak Pembenahan Segera
Muh. Irfan, Kepala Bidang Perguruan Tinggi dan Kemahasiswaan (PTKP) HMI Cabang Mamasa, menekankan pentingnya pembenahan segera terhadap sistem pelayanan Dukcapil.
“Dari hasil pertemuan yang kita lakukan, HMI Cabang Mamasa berharap kepada Dukcapil Kabupaten Mamasa agar segera melakukan pembenahan itu, sebelum adanya riak-riak lagi dari kalangan mahasiswa. Adapun pada posisinya, HMI Cabang Mamasa juga senantiasa melakukan pengkajian dan analisis terkait dengan problem ini,” tegas Kabid PTKP HMI Cabang Mamasa.
Dampak Signifikan bagi Masyarakat Pelosok
Permasalahan pelayanan Dukcapil ini memiliki dampak yang signifikan bagi masyarakat Kabupaten Mamasa, terutama yang tinggal di daerah terpencil. Banyak warga harus mengeluarkan biaya transportasi yang tidak sedikit dan meluangkan waktu berharga hanya untuk mengurus dokumen kependudukan yang seharusnya menjadi hak dasar mereka.
Keterbatasan akses transportasi di beberapa wilayah Kabupaten Mamasa juga menjadi faktor yang mempersulit masyarakat untuk berkali-kali datang ke kantor Dukcapil ketika terjadi kendala teknis. Hal ini semakin mempertegas pentingnya perbaikan sistem pelayanan agar masyarakat tidak dirugikan.
Pertemuan antara HMI Cabang Mamasa dengan pihak Dukcapil ini diharapkan menjadi langkah awal untuk pembenahan sistem pelayanan yang lebih baik dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat Kabupaten Mamasa. (Antyka)