TANJUNG BALAI, GEMADIKA.com – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tanjungbalai Asahan, Irhamuddin, secara resmi membuka kegiatan skrining NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) yang dilaksanakan di aula Lapas pada Rabu (22/01/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program rehabilitasi pemasyarakatan di Lapas Tanjungbalai Asahan.

Dalam kegiatan tersebut, Kalapas Irhamuddin didampingi oleh Kepala Seksi Bimbingan Narapidana (Kasi Binadik), Rudi Sembiring, dan Kepala Sub Seksi Perawatan (Kasubsi Perawatan), Ilhamsyah, serta tim medis Lapas Tanjungbalai Asahan.

Rudi Sembiring dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal dalam membantu warga binaan yang terindikasi menggunakan napza. “Skrining ini merupakan langkah awal dalam membantu para narapidana untuk mengatasi ketergantungan dan memberikan kesempatan mereka untuk memperbaiki diri melalui program rehabilitasi,” ujarnya.

Baca juga :  Warga Geram! Kepala Lingkungan TSM 3 Medan Abaikan Program Vital Posyandu di Awal 2025

Kalapas Irhamuddin dalam kesempatan tersebut juga memberikan tanggapan positif, “Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam menciptakan lingkungan Lapas yang lebih baik. Dengan adanya skrining NAPZA, kami berharap bisa mengidentifikasi secara dini masalah kesehatan yang berkaitan dengan narkotika dan memberikan rehabilitasi yang tepat bagi warga binaan.” Tuturnya.

Sebanyak 50 warga binaan pemasyarakatan (WBP) mengikuti kegiatan ini, sebagian besar di antaranya adalah tahanan yang baru masuk ke Lapas. Skrining dilakukan untuk memastikan mereka mendapatkan perhatian medis yang diperlukan serta mengurangi risiko penyalahgunaan narkoba di kalangan WBP.

Baca juga :  Telkom Witel Sumut Gelar Seminar Digitalisasi di SMKS Bina Satria

Melalui giat ini, diharapkan Lapas Tanjungbalai Asahan dapat lebih maksimal dalam memberikan pelayanan kesehatan, serta mendukung proses rehabilitasi bagi para narapidana. “Kami berharap, dengan adanya skrining NAPZA ini, proses rehabilitasi dapat berjalan lebih optimal dan para warga binaan dapat kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih sehat dan produktif,” tutup Kalapas Irhamuddin. (Tuah Sembiring)