BURU, GEMADIKA.com – Penjabat Kepala Desa Waeura, Kecamatan Waplau Noni Papalia mengadakan rapat dengan masyarakat Desa Waeura guna membahas persoalan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan persiapan lomba Desa 17 Agustus mendatang, Minggu, (07/07/2024).
Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sardin Lumbessy dalam sambutanya mengatakan beberapa waktu lalu ada Dua (2) Anggota BPD yang mengundurkan diri.
“Kemarin kita sudah melakukan koordinasi dengan Dinas BPMD, lalu ada beberapa informasi yang beliau untuk mencari pengganti,”Papar Sardin.
Diketahui untuk sementara Ketua Antar Waktu BPD Desa Waeura Rasdi Galela, dan Wakil Ketua Sardin Lumbessy, sekretaris BPD Henru Papalia, Anggota Sumina dan Darmin Papalia, untuk penambahan Dua (2) Anggota lainnya nanti disesuaikan karena belum ada rekomendasi untuk masukkan kedalam anggota definitif.
Penjabat Kepala Desa Waeura Noni Papalia mengatakan dalam rapat tersebut bahwa, apapun itu, seburuk apapun itu iya selalu transparan dalam bentuk apapun, dan ia juga mengatakan akan selalu memberitahukan kepada masyarakat Desa Waeura.
“Tadi sudah sedikit dijelaskan oleh Wakil Ketua BPD soal Anggaran, kemarin ada yang sempat bilang, kenapa ada penghulu mendapatkan gaji. Perlu diketahui bahwa kita di Desa mendapatkan transfer Dana, yang pertama pertama dari Dana Desa yang disebut (DD),” Paparnya.
Iya juga mengatakan dalam rapat tersebut, Alokasi Dana Desa (ADD), iya menyebutkan bahwa Dana Desa (DD) itu di transfer langsung dari Pusat, sedangkan Alokasi Dana Desa (ADD) didapatkan dari Pemerintah Daerah.
“Sementara kita dihadapkan oleh permasalahan DD, yang mana di transfer langsung oleh pusat. Sangat sulit untuk saya harus menjelaskan, kemarin tahun 2023 saya sudah menyampaikan kepada masyarakat,”Ungkap Papalia.
Penjabat Kepala (PJ) Desa Waeura Noni Papalia, sudah berusaha semaksimal mungkin, yang dimana masa tugasnya tinggal Dua (2) Bulan lebih, yang akan selesai pada tanggal (27/09/2024) akan berakhir.
“Lanjut Papalia, Pada kesempatan ini saya sampaikan, kita punya transfer Dana itu dari pusat pada tahun 2023 itu sebesar Satu Miliar Seratus Empat Juta, karena mantan Kades bermasalah maka transferan itu di pangkas maka tersisah Delapan Ratus Sembilan Puluh Empat Juta,”Tuturnya.
Transferan di tahun 2023, bahwa dari transferan itu ternyata ada yang dipangkas sebesar Dua Ratus Sepuluh Juta, selisih antara 2023 sampai dengan 2024 itu selisihnya Dua Ratus Sepuluh Juta.
“Anggaran kita yang Ludes di tahun 2023 itu sebesar Seratus Enam Puluh Delapan Juta, tahun 2024 kita mendapatkan transferan Delapan Ratus Sembilan Puluh Empat Juta,”Ungkap Noni Papalia mantan Bendahara Keuangan pada Kantor Bupati Buru.
“Dana Desa Tahap I itu, sudah di cairkan sebesar Empat Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Enam Ratus Lima Puluh Tiga Ribu Rupiah. Yang didalamnya ada berupa gaji-gaji Kader Posyandu, Kader Pembina, dan juga dengan kegiatan-kegiatan fisik, kegiatan-kegiatan Ketahanan Pangan (Ketapang),”Pungkasnya.
Pada Kesempatan yang sama, Ayub Galela tokoh Agama Desa Waeura menanyakan perihal permasalahan yang terjadi di Desa Waeura semenjak mantan Penjabat Kepala Desa Waeura Mahyudin Marasabessy.
“Negara Indonesia ini adalah negara hukum, lalu bantuan dari pemerintah pusat untuk kemajuan negara ini, termasuk kabupaten Buru dan bagian dari Desa Waeura ini adalah bagian dari Negara Republik Indonesia,”Papar Ayub Galela.
Guru PAUD Mica Papalia mengatakan dengan adanya anggaran yang ludes, iya berharap sungguh dari Pemerintah Desa Waeura maupun pihak Kecamatan Waplau jangan tinggal diam dan membiarkan masalah ini berlarut.
Noni Papalia yang mana masa jabatanya tinggal beberapa bulan lagi akan berakhir, iya meminta dukungan dan doa kepada seluruh lapisan masyarakat, dalam hal ini tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan, dan para tokoh adat agar memberikan dukungan dan doa untuk bisah memperjuangkan hak-hak masyarakat yang selama ini tidak pernah disalurkan.
“Saya meminta Doa dan dukungan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk saya, akan saya memperjuangkannya sampai masa bhakti saya selesai,” Tutur Papalia.
Dalam pantauan awak media yang melakukan peliputan, Noni Papalia mengatakan iya hanya meminta Doa, Kesehatan dan dukungan penuh dari para Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Tokoh Perempuan, dan seluruh lapisan masyarakat agar bersama-sama dengannya untuk tetap semangat dan memperjuangkan aspirasi.
Papalia juga menambahkan, iya akan terus semangat, berusaha, bertahan, dan tetap berjuang untuk mengawal apa sudah menjadi hak-hak masyarakatnya selama ini.
Dari hasil informasi yang berhasil dikumpulkan oleh wartawan Gemadika.com Kamel Definubun, selama masa kepemimpinan Penjabat Kepala Desa lama, tidak ada pembangunan fisik berupa infrastruktur. Bantuan yang seharusnya sudah di salurkan kepada masyarakat tapi tidak pernah di berikan kepada yang berhak menerimanya.
Mantan Penjabat Kepala Desa Waeura, selama masa kepemimpinannya tidak pernah sama sekali melakukan pembagian insentif terhadap hak-hak masyarakat, dan tidak pernah sama sekali melakukan kewajibannya sebagai Penjabat Kepala Desa Waeura.
Iya menggunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi, dari hasil investigasi wartawan Gemadika.com Kamel Definubun dilapangan, terdapat beberapa kejanggalan pada RAB dan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ).
Kamel Definubun yang juga merupakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Penulis, Aktivis, dan Pewarta (Pelita) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabu) Center 08 Kabupaten Buru, Ketua Tim Pemantau Keuangan Negara (PKN) Kabupaten Buru, Kabiro Gemadika.com, dan Kepala Bidang (Kabid) Hukum dan Hak Asasi Masnusia (HAM) Gerakan Anti Narkoba dan Zat Adiktif Nasional (Garnizun) Kabupaten Buru, akan terus mengawal permasalahan yang terjadi dan akan memberikan pendampingan hukum gratis jika dibutuhkan setiap saat.
Kamel Definubun, dengan tegas mengatakan bahwa, permasalahan yang terjadi di Kabupaten Buru ini. Iya tahu persis apa yang terjadi di Kabupaten Buru, banyak sekali masalah yang terjadi dan iya berharap agar pemerintah bijak dalam penyelesaian kasus yang ada.
Turut hadir dalam rapat tersebut, tokoh Agama, penghulu, kader Posyandu, Guru PAUD, Tokoh Pemuda, Tokoh Perempuan, dan tokoh Masyarakat.
Pewarta: Kamel Jusmi