GROBOGAN, GEMADIKA.com – Puluhan warga memadati Balai Desa Ngraji untuk mengikuti acara lelang bondo desa atau aset tanah milik desa. Antusiasme warga terlihat jelas dengan banyaknya peserta yang hadir sejak pagi di Balai Desa Ngraji, Kecamatan Toroh, Grobogan, Rabu (19/03/2025).

Acara lelang bondo desa yang rutin diselenggarakan setiap tahun ini menawarkan kesempatan bagi warga untuk menyewa dan mengelola aset tanah milik desa untuk periode satu tahun ke depan. Tanah sebanyak kurang lebih 203 bidang dilelang dengan sistem penawaran terbuka.

Lelang bondo desa artinya lelang terbuka dan wajib dilaksanakan setiap tahunnya untuk kepenuhan anggaran yang masuk APBDes setiap tahun nya,” ujar Yahmo, Kepala Desa Ngraji saat membuka acara lelang.

Antusiasme tinggi warga Desa Ngeraji dalam mengikuti proses lelang bondo desa. (MonD/Gemadika.com)

Sistem lelang dilakukan secara transparan di hadapan seluruh warga yang hadir. Panitia lelang membacakan harga dasar untuk setiap herktar tanah, kemudian peserta lelang mengajukan penawaran secara terbuka hingga mencapai harga tertinggi.

Baca juga :  Persiapan Pra Porprov Jawa Tengah, Pertina Kabupaten Purworejo Gelar Rapat Koordinasi dan Buka Puasa Bersama

Salah satu peserta yang berhasil memenangkan lelang, Istiana, mengungkapkan pendapatnya mengenai kenaikan harga lelang tahun ini.

“Harga Lelang naik banyak, yang kemarin 4 ribu sekarang 6 ribu, yang kemarin 9 ribu menjadi 10 ribu,” kata Istiana yang berhasil memenangkan lelang sebanyak 5 lahan. Ia juga menambahkan bahwa ini adalah kali ketiga ia mengikuti lelang bondo desa.

Kenaikan harga tersebut terjadi karena tingginya minat warga dalam memperebutkan lahan-lahan yang dilelang. Meskipun harganya naik, antusiasme warga tidak berkurang.

Sementara itu, Yahmo, selaku Kepala Desa Ngraji menjelaskan bahwa hasil dari lelang bondo desa akan dimasukkan ke dalam kas desa untuk mendanai berbagai program pembangunan.

“Diadakan bondo desa dilakukan rutinitas setiap tahun karna bondo desa yang di Lelang itu masuk anggaran APBDes setiap tahunnya, manfaatnya adalah untuk nanti dikembalikan ke Masyarakat untuk Pembangunan di 5 dusun ini mungkin juga untuk perjalanan pemerintahan desa 1 tahun yang berjalan,” jelasnya.

Baca juga :  Pembangunan Jalan Rabat Beton di Dusun Dalisan, Desa Geneng Sari Upaya Meningkatkan Infrastruktur Desa

Kepala Desa juga menegaskan bahwa lelang ini bersifat terbuka namun khusus untuk warga Desa Ngeraji yang berasal dari 5 dusun yang ada di desa tersebut.

“Untuk Lelang ini Sifat nya terbuka Khusus untuk desa ngraji di antara dari 5 dusun yang ada di desa ngraji,” tambahnya.

Dengan adanya sistem lelang yang terbuka dan transparan, pemerintah desa berharap dapat memaksimalkan potensi aset desa sekaligus memberikan kesempatan yang adil bagi seluruh warga untuk memanfaatkan tanah desa sebagai sumber penghasilan tambahan.

Lelang bondo desa ini menjadi salah satu bukti pengelolaan aset desa yang baik dan transparan, sekaligus menjadi model pemberdayaan ekonomi masyarakat desa yang berkelanjutan. (MonD)