BANDA ACEH, GEMADIKA.com – Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA), lembaga yang lantang menyuarakan isu strategis di Aceh, menantang dua calon gubernur, Mualem dan Bustami, untuk mengambil langkah besar dalam pembangunan Aceh dengan memindahkan ibu kota provinsi dari Banda Aceh ke Aceh Tengah.
SAPA berpendapat bahwa pemindahan ini bukan sekadar soal lokasi, tetapi merupakan upaya untuk mendorong kesejahteraan dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Aceh.
Saat ini, Banda Aceh, ibu kota provinsi, berada di dataran rendah dan menghadapi tantangan lingkungan yang semakin parah. Ketersediaan air bersih di kota ini makin menipis, sementara perubahan iklim memperburuk cuaca ekstrem yang menjadikan Banda Aceh rawan bencana, seperti banjir dan kekeringan. Dengan kondisi ini, SAPA menilai sudah saatnya mempertimbangkan pemindahan ibu kota ke lokasi yang lebih strategis dan aman dari sisi lingkungan.
Ketua SAPA, Fauzan Adami, menyebutkan bahwa Aceh Tengah adalah lokasi ideal untuk ibu kota baru. Terletak di jantung provinsi, Aceh Tengah memberikan akses yang lebih mudah bagi kabupaten dan kota di sekitarnya, baik wilayah pesisir maupun pedalaman.
“Aceh Tengah berada di posisi yang strategis, menjadikannya lebih mudah diakses oleh seluruh masyarakat di Aceh. Dengan ibu kota di tengah provinsi, kita bisa mempermudah koordinasi, mempercepat layanan pemerintah, dan menjamin pemerataan pembangunan,” ujar Fauzan pada Jumat, 1 November 2024.
SAPA juga menekankan potensi besar Aceh Tengah sebagai pusat pemerintahan yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Dengan ketinggian yang lebih tinggi dan jauh dari ancaman bencana laut, serta suhu yang lebih sejuk, wilayah ini menawarkan kondisi lingkungan yang lebih nyaman dan sehat bagi para pekerja serta penduduk.
“Kita butuh pusat pemerintahan yang aman dari risiko bencana dan didukung oleh kondisi alam yang baik,” tambah Fauzan.
Dalam pernyataannya, SAPA menantang kedua calon gubernur untuk menjadikan isu pemindahan ibu kota sebagai bagian dari visi dan misi mereka. SAPA ingin pemindahan ibu kota tidak hanya sebatas wacana, tetapi menjadi komitmen nyata yang dijadikan prioritas bagi pemimpin terpilih nanti.
“Kami tantang kedua calon, Mualem dan Bustami, untuk menunjukkan keberanian dan komitmen mereka terhadap masa depan Aceh. Ini adalah momen bagi mereka untuk berdiri bersama masyarakat dan menjawab kebutuhan akan pemerintahan yang lebih efektif dan terjangkau bagi seluruh wilayah Aceh,” tegas Fauzan.
Menurut SAPA, dengan ibu kota di Aceh Tengah, masyarakat di seluruh Aceh akan merasakan dampak pemerataan akses, sosial, ekonomi, dan pendidikan. Infrastruktur dan fasilitas di pusat provinsi baru akan berdampak positif bagi daerah sekitar, menciptakan lapangan kerja, memacu ekonomi lokal, serta mempercepat pemerataan pembangunan yang selama ini menjadi tantangan di Aceh.
“Pemindahan ibu kota ini adalah bagian dari mimpi besar membangun Aceh yang lebih berkeadilan dan berdaya saing. Jangan sampai kemajuan hanya terpusat di satu daerah sementara daerah lainnya tertinggal. Aceh Tengah menawarkan potensi untuk membangun pusat pemerintahan yang benar-benar bisa menggerakkan seluruh daerah di Aceh,” kata Fauzan
SAPA berharap kedua calon gubernur, Mualem dan Bustami, dapat memahami dampak besar dari pemindahan ibu kota dan menjadikannya sebagai komitmen konkret dalam kepemimpinan mereka. Kebijakan pemindahan ibu kota ini dianggap sebagai investasi jangka panjang untuk generasi mendatang.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung wacana ini sebagai bagian dari perjuangan bersama membangun Aceh yang lebih baik,” ujar Ketua SAPA, Fauzan Adami. (Rahmad P Ritonga)