JAKARTA, GEMADIKA.com – Dalam upaya mempertahankan relevansi di era digital, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengajak para pelaku industri penyiaran televisi untuk menciptakan konten yang lebih inovatif dan edukatif guna menarik minat generasi muda.
Tantangan Penyiaran di Era Digital
Meutya Hafid menekankan pentingnya strategi baru dalam menghadapi disrupsi teknologi yang semakin menggeser konsumsi media. Dalam pertemuan dengan Forum Organisasi Penyiaran Indonesia (FOPI), dia menyampaikan beberapa poin kunci:
- Prioritaskan Konten Edukatif: Televisi harus mampu bersaing dengan gadget melalui konten yang mendidik dan inspiratif.
- Pahami Tren Generasi Muda: Pelajari minat dan kebutuhan audiens untuk menghasilkan konten yang relevan.
- Jaga Kualitas Siaran: Tetap mempertahankan fungsi edukasi dan hiburan.
Kutipan Menteri
“Kami ingin industri penyiaran tetap hidup dan meriah. Kampanye bersama, terutama untuk anak-anak, bisa menjadi langkah awal untuk memprioritaskan televisi dibandingkan gadget,” ujar Meutya, seperti dikutip dari Antaranews.
Transformasi Kebijakan Penyiaran
Menkomdigi juga memperkenalkan Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital untuk mengoptimalkan koordinasi dengan industri penyiaran. Tujuannya adalah menciptakan kebijakan yang lebih efisien di era digital.
“Dengan struktur baru ini, diharapkan tantangan dapat diatasi lebih efektif melalui kebijakan yang relevan,” tambahnya.
Dukungan dari Industri
Imam Sudjarwo dari Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) mendukung pembaruan regulasi, khususnya terkait biaya operasional.
“Regulasi tidak kondusif dan meningkatnya biaya operasional dapat memperburuk kesehatan industri penyiaran,” ungkap Imam.
Rencana Ke Depan
Beberapa fokus utama yang dibahas meliputi:
- Revisi Rancangan Undang-Undang Penyiaran
- Pengembangan konten digital
- Kolaborasi antara pemerintah dan industri TV